Rabu, 27 Oktober 2010

Pelopor Usaha Pengiriman Kue

Rubrik Utama
Tabloid Peluang Usaha Edisi 07/Tahun V/10 Desember 2009


Fikri Nauval, Pemilik PT. Arga Nirwana Express (ANEX), Jasa Kargo, Pengiriman Kue, dan Pesan Antar
Pelopor Usaha Pengiriman Kue
·       Saat Hari Raya Pengantaran Kue Meningkat hingga 300%

Keberhasilan bisa berawal dari kegagalan yang berulang-ulang. Itulah yang dialami Fikri Nauval. Pria kelahiran Jakarta 3 Mei 1978 ini sempat hampir putus asa ketika menghadapi kegagalan dalam menjalani bisnis jasa pengiriman kue yang membutuhkan penanganan khusus. Karena kesabarannya, Fikri akhirnya bisa berhasil menjalankan usaha yang memiliki prospek bagus ini. Seperti apa bisnis  tersebut dijalankannya?

Pengalaman memberi banyak pelajaran berharga yang bisa membuka jalan meraih sukses. Seperti Fikri Nauval yang terinspirasi membuat jasa pengiriman kue dari kejadian yang pernah dialaminya. Suatu hari rekannya meminta Fikri membantu mengirimkan kue buatan istrinya kepada pemesan. Saat itu Fikri memang telah mengembangkan usaha jasa pengiriman berupa kurir kargo (jasa yang melayani pengiriman dokumen, dan barang) sejak tahun 2005 dengan nama PT Arga Nirwana Express (Anex). Tetapi ternyata kue tersebut hancur setelah sampai di tangan pemesan. Ia kemudian penasaran dan temannya mengatakan belum ada jasa pengiriman yang bisa menangani pengiriman kue.
Fikri pun melakukan uji coba mengirim kue agar tidak rusak. Fikri baru berhasil setelah mendapatkan pengetahuan tentang boga yang ia peroleh dari pakar kue kenalannya. Di tahun 2007 Fikri mulai menawarkan jasa pengiriman kue dan menjadi pelopor  untuk jasa ini. Kini bapak tiga putri ini memiliki tiga divisi usaha yang terdiri dari divisi kurir cargo, divisi pengiriman kue, dan divisi pesan antar yang mulai berjalan sejak akhir Oktober 2009 ini.
Untuk membuat divisi pengiriman kue di tahun 2007, modal tambahan yang diperlukan Fikri hanya sekitar Rp 1 juta, untuk membeli 1 buah box styrofoam untuk mengirim kue ukuran 40x30x30 cm seharga Rp 35 ribu dan 1 tas khusus kue dari parasut seharga Rp 300 ribu, box motor seharga Rp 500 ribu. Sedangkan kendaraan menggunakan milik karyawan sendiri karena Fikri mewajibkan karyawannya yang bertugas sebagai kurir untuk memiliki sepeda motor. Sedangkan izin usahanya sudah diurus tahun 2005 saat Fikri mendirikan Anex, dan untuk divisi kurir kue izin usahanya juga diurus tahun 2007, dan pesan antar tahun 2009.
Biaya Pengiriman.  Biaya pengiriman kue sebesar Rp 50 ribu per box styrofoam ukuran panjang 40 cm lebar 30 cm tinggi 30 untuk semua jenis kue dan tidak tergantung jarak. Pengiriman saat ini hanya dilakukan di kawasan Jabodetabek. Bila ingin menggunakan jasa pengiriman kue ini, konsumen harus memesan satu hari sebelumnya.
Jenis kue yang sekarang sedang banyak dikirim adalah Cup Cake dan Cake Pondan yang bisa dibentuk model laptop dan boneka. Permintaan meningkat 300% pada saat Lebaran dan Fikri bisa mengirimkan 150 kue per hari, sedangkan pada saat Natal Fikri bisa mengirimkan 100 kue dalam sehari. 
 Sementara itu divisi pesan antar pada usaha Fikri ditujukan untuk melayani pengiriman produk seperti bahan kue, mengantarkan barang yang tertinggal seperti dokumen atau flashdisk, antar makanan, bahkan sampai mengantarkan obat yang dipesan di apotek. ”Kami terinspirasi menawarkan jasa antar bahan kue karena saya lihat rata-rata 90% pembuat kue rumahan masih berprofesi sebagai pekerja kantoran. Mereka baru pulang kerja pukul 17.00 sedangkan toko bahan kue hanya buka sampai pukul 17.00, sehingga mereka tidak punya waktu untuk belanja bahan kue,” tutur Fikri. Ditambahkan Fikri, dengan jasa   pesan antar,  mereka tinggal menghubungi toko kue dan memesan bahan-bahan kue yang dibutuhkan, kemudian harganya ditotal. Setelah itu bisa menghubungi perusahaan Fikri  untuk mengambilkan pesanan mereka di toko kue tersebut. Untuk pembayarannya dilakukan setelah barang diantar ke pemesan. Fikri akan membayar dulu biaya belanja bahan kue tersebut, dan biaya pengiriman  untuk jasa antar bahan kue ini sebesar Rp 25 ribu – Rp 30 ribu.
Proses Pengiriman Kue. Saat akan mengirim kue, kurir akan datang ke rumah atau toko pembuat kue. Pemesanan bisa dilakukan via telepon dan perusahaan tidak membatasi jam kerja pelayanan pemesanan, yang terpenting harus pesan dulu satu hari sebelum  kue dikirim untuk konfirmasi waktu kue tiba di tujuan. Fikri juga berusaha agar kue yang dikirim tiba ½ jam atau 1 jam sebelum waktu yang disepakati.
Pengiriman menggunakan kendaraan berupa sepeda motor. Saat ini ada 12 unit sepeda motor untuk jasa pengiriman kue dan 5 unit untuk pesan antar. Pengiriman kue dan pesan antar menggunakan sepeda motor, karena bila menggunakan mobil biaya lebih mahal seperti bensin, tol, dan waktu tempuh yang lama. Untuk sistem pembayaran jasa pengiriman kue dilakukan  secara cash dengan cara dibayar ketika kue sudah sampai di tangan penerima. Fikri tidak memberlakukan minimal pemesanan kue.
Kemasan Kue. Untuk menjaga agar kue tidak hancur, dibutuhkan kemasan tas khusus kue berbahan parasut yang dibeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, box styrofoam ukuran panjang 40 cm lebar 30 cm tinggi 30 cm yang juga banyak dijual di Pasar Senen dengan harga Rp 35 ribu per buah dan diganti setiap 2 bulan, serta plat es  seharga Rp 25 ribu per buah yang sudah dijual bebas di pasaran seperti Carrefour dan Giant. Adapun perlengkapan yang wajib dimiliki kurir adalah motor, helm, dan jas hujan. Dalam proses pengemasan kue, kue dimasukkan ke dalam box styrofoam, kemudian box styrofoam dilapisi plat es, lalu dimasukkan ke dalam tas khusus kue.
Pemasaran. Pada tahap awal membangun divisi usaha pengiriman kue Fikri pernah mengalami kendala kue hancur saat dikirim. ”Saya saat itu berpikir untuk menyudahi usaha ini. Dulu dalam 1 bulan bisa 20 kue yang rusak dari total 25 kue yang dikirim, bayangkan tentu saja kami harus menggantinya, belum lagi menghadapi kekecewaan konsumen,” papar Fikri.
Tapi ada satu hal yang membuat Fikri merasa bahagia, usaha  yang dilakukannya bukan hanya sekadar mencari uang tapi bisa membantu orang untuk maju. Sejak ada jasa ini, pembuat kue tidak perlu kebingungan mengenai masalah pengiriman kue kepada pelanggan yang jauh dari tempat tinggalnya asalkan masih di wilayah Jabodetabek. ”Kami punya data orang-orang yang menggunakan jasa kami. Ada tukang kue yang awalnya sebulan cuma menitipkan 5 kue, sekarang meningkat menjadi 30 kue per bulan dan hal ini ikut membuat saya bahagia,” ungkap suami dari Evi Kurniati Yusyarina.
Di awal usaha Fikri hanya bergabung dalam milis-milis kuliner saja, promosi hanya dilakukan apabila milis tersebut mengadakan acara seperti memberikan voucher untuk doorprize kepada toko kue. Target pasarnya terutama pembuat kue kalangan menengah ke atas karena mereka lebih berpikir praktis.
Sampai saat ini Anex memiliki 210 relasi untuk jasa pengiriman kue yang terdiri dari pemilik toko kue mulai dari toko yang kecil sampai yang besar, tukang kue rumahan, dan perusahaan yang sering memberikan hadiah berupa kue kepada para pelanggan. Persaingan usaha jasa pengiriman kue menurut Fikri belum ketat, karena pelaku usahanya masih sedikit.
Karyawan. Pada divisi pengiriman kue dan pesan antar, Fikri memiliki 19 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang koordinator merangkap sebagai admin, 12 orang kurir kue, 5 orang kurir pesan antar, dan 1 orang pemasaran yang digaji rata-rata Rp 1,5 juta per bulan. “Kurir Anex bisa dikatakan kurir yang berpengalaman, karena mereka semua saya kursuskan,” terang Fikri. Kursus yang diberikan kepada kurir yaitu kusrsus mengenai bahan-bahan kue karena setiap bahan kue mempunyai teknik penanganan masing masing.
Kendala dan Risiko.   Berbicara kendala, hujan menjadi kendala terutama bila motor mogok terkena banjir sehingga mengakibatkan keterlambatan. Selain itu setiap konsumen memiliki karakter yang berbeda-beda, dan setiap konsumen ingin dinomorsatukan.  Untuk pemesanan  harus dilakukan satu hari sebelumnya untuk menyesuaikan dengan jadwal pemesan lainnya di satu lokasi. Kendala lain bila pengiriman kue terlambat sampai ke tangan penerima, sebagai gantinya Fikri memberikan potongan biaya Rp 5.000 per 30 menit keterlambatan.
Kerusakan kue merupakan risiko yang biasa dialami. Bila kue rusak ada dua pilihan diperbaiki atau diganti. Kalau bisa diperbaiki, Fikri akan melakukan negosiasi dengan pemesan dan membawa kue tersebut kepada tukang kue untuk diperbaiki. Jika tidak bisa diperbaiki, maka Fikri akan mengganti kue tersebut. “Jadi saya akan hubungi pemesan untuk memberitahu dan menginformasikan dalam hal ini kami yang salah. Bila kue rusak kurir akan melapor kepada koordinator, setelah itu koordinator akan lapor kepada pembuat kue,” jelas Fikri. Namun frekuensi kerusakan kue ini sakarang terbilang masih kecil. Pada  bulan Oktober 2009  lalu misalnya, hanya 1 buah kue rusak, dan bulan November 100% utuh. Rata-rata satu orang kurir bisa mengantar antara 3 hingga 5 kue sehari sehingga jumlah kue yang terkirim sehari oleh 12 orang kurir, sekitar 50-an kue.
Kini  omset Anex dari dua divisi, yaitu divisi pesan antar dan pengiriman kue mencapai sekitar Rp 75 juta sebulan, sekitar 51% sebulan atau sekiatr  Rp 38 juta.
Untuk mengembangkan usahanya,  Fikri ingin bisa  menawarkan jasa pengiriman yang tercepat di Jakarta, karena orang Jakarta menyukai segala sesuatu yang praktis, tepat, dan bisa dipercaya. Fikri juga mengatakan ia akan melakukan ekspansi di Bandung untuk divisi pesan antar khusus makanan yang akan beroperasi Januari 2010. “Saya pilih Bandung karena Bandung merupakan tempat makanan enak,” kata Fikri. Saat ini Fikri sedang mencari pengusaha kuliner untuk menjadi rekanan sebagai perwakilan Anex di wilayah Bandung. Anda ingin mendaftar? Ayu Utami

Sidebar

Tips Agar Kue Tidak Hancur Saat Pengiriman

Dari berbagai macam jenis kue, yang paling susah dikirim adalah cake dekor yang biasanya digunakan untuk pernikahan dan ulang tahun. Agar kue tidak hancur pada saat proses pengiriman, menurut Fikri ada teknik khusus yang digunakan, yaitu:
  1. Gunakan styrofoam untuk kue yang berada dalam kotak kardus sehingga terhindar dari debu, cahaya matahari, dan hujan. Lapisi styrofoam menggunakan plat es (bentuknya pipih ukuran 30 cm x 20 cm berisi cairan pendingin yang bila tidak digunakan harus dimasukkan ke dalam freezer) untuk jenis kue yang membutuhkan pelindung suhu, seperti kue dari cokelat agar tidak  mudah lumer. Ada juga jenis kue yang justru mudah hancur bila menggunakan plat es seperti Kue Pondan sehingga tidak perlu diberi plat es. Kemudian kemas dalam tas khusus untuk kue dari bahan parasut.
  2. Agar dapat mengirimkan kue dengan selamat sampai ke tangan pemesan, pelaku usaha jasa pengantaran harus menguasai pengetahuan tentang boga.
  3. Perhatikan teknik mengantar pesanan kue, bila menggunakan kendaraan berupa roda dua  diletakkan di belakang sepeda motor dan diberi penyangga berupa plat besi supaya tidak berguncang, selain itu 1 sepeda motor hanya membawa 1 box kue saja.
  4. Menjaga motivasi kurir dengan menerapkan tujuh  hal yaitu: jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan  peduli.  Dengan menerapkan tujuh hal tersebut di saat kurir membawa kue,  seorang kurir harus beranggapan bahwa yang mereka bawa  adalah kue mereka sendiri, sehingga harus dijaga demi kepentingan pelanggan.


Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi:
PT. Arga Nirwana Express (ANEX)
Jl. Ciputat Raya No. 1B
Pondok Pinang – Jakarta Selatan
Telp. (021) 7663413, (021) 70640917, (021) 98495824
Hp. 08121006922, 0817708165, (021) 70198620, (021) 9998535

Tidak ada komentar:

Posting Komentar