Rabu, 27 Oktober 2010

Jelang Lebaran Permintaan Sirup Strawberry Mencapai 300%

Rubrik  Agribisnis Halaman 14
Tabloid Peluang Usaha Edisi 24/Tahun IV/31 Juli 2009

Dede SP, Produsen Sweety Strawberry
Jelang Lebaran Permintaan Sirup Strawberry Mencapai 300%

Hasil panen petani strawberry yang berlimpah di daerahnya, Rancabali Bandung dilihat Dede banyak yang tidak layak untuk dijual dalam kondisi fresh. Dari sanalah timbul idenya untuk memanfaatkan buah strawberry sebagai peluang bisnis. Berbekal pengalaman dan bimbingan dari beberapa Instansi Pemerintah Bandung (Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Kesehatan), maka pada tahun 2000 ia mulai memasarkan produknya yang diberi merek Sweety Strawberry. Bagaimanakah cara Dede menjalankan usahanya hingga bisa berkembang sampai saat ini?

Buah strawberry bisa diolah menjadi sirup yang bernilai jual tinggi. Hal inilah yang dilakukan oleh Dede. Ia melihat banyak petani di desanya yang selalu mendapat kesulitan saat buah yang dipanen kualitasnya tidak layak untuk dijual dalam bentuk fresh  atau buah segar. Di daerahnya Barutunggul Kec. Rancabali Kabupaten Bandung, memang memiliki areal tanaman strawberry yang cukup luas sekitar 500 ha, dengan jumlah petani kurang lebih 2 ribu, yang terdapat di 6 desa dalam 3 kecamatan. Hasil panen strawberry di kawasan itu berkisar antara 10 s/d 20 ton per hari.
Buah strawberry yang dipanen terdiri dari beberapa grade berdasarkan ukuran besar buah, kualitas, dan kematangan, yaitu grade A,  AL, AB, B dan grade C. Untuk grade A s/d B menurut Dede tidak masalah karena dapat disetor ke pengumpul dan dijual secara fresh, namun untuk grade C karena buahnya terlalu kecil, ukurannya hanya sebesar biji kelereng, beratnya hanya 10 gram atau bentuknya yang kurang sempurna, sehingga tidak menarik untuk konsumen. Oleh karena itu tak jarang petani sampai membuangnya, padahal sebenarnya untuk diproduksi kualitasnya sangat memadai. ”Karena itulah saya melakukan uji coba produksi membuat sirup strawberry. Saya memilih memproduksi strawberry menjadi sirup karena setelah saya melakukan survei ke lapangan, ternyata belum ada produsen yang mengolah strawberry menjadi berbagai produk makanan dan minuman, dan sirup ini merupakan peluang besar yang layak untuk dikembangkan,” jelas Dede.
Berbekal pengalaman dan bimbingan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Kesehatan, Departemen Perindustrian, dan Departemen Perdagangan, maka pada tahun 2000 Dede mulai memproduksi sirup strawberry. Dengan modal awal Rp 500 ribu, ia memulai usahanya. Modal tersebut digunakan untuk membeli botol sebanyak 20 buah, buah strawberry, dan gula pasir, sedangkan untuk alatnya pada saat itu ia menggunakan alat-alat rumah tangga saja seperti kompor, blender dan panci biasa. Lokasi produksi saat ini dilakukan di rumahnya di Barutunggul Kec. Rancabali, Desa Alamendah, Bandung – Jawa Barat di lahan seluas 200 meter persegi.
Produk. Dari awal usaha Dede hanya memproduksi sirup saja, namun kini ia sudah melakukan inovasi produk lain dari strawberry. Harga Sirup kemasan botol 320 ml Rp 12,5 ribu, botol 650 ml Rp 18 ribu, dan kemasan cup 180 ml Rp 1.000. Juice/Squash botol ukuran 320 ml Rp 15 ribu dan Rp 20 ribu untuk botol ukuran 650 ml, Dodol kemasan paper zak 250 gram Rp 12,5 ribu, Selai kemasan toples 500 gram Rp 12,5 ribu, Manisan kemasan toples 300 g Rp 15 ribu, Krupuk kemasan plastik 50 gr Rp 5 ribu, Sambel kemasan standing pouch 330 ml Rp 7,5 ribu, Saos kemasan standing pouch 330 ml Rp 6 ribu, Pudding kemasan cup 60 g Rp 1.000. ”Saat ini dari semua produk saya, yang sedang digemari orang adalah Sambel Strawberry, alasannya mungkin produk itu aneh dan belum terdapat di pasaran,” jelas Dede.
Harga yang disebutkan di atas adalah harga eceran. Untuk agen dan distributor diberi diskon, distributor bisa mencapai 30%, agen 20%. Volume order tidak dibatasi, hanya saja ongkos kirim ditanggung pembeli. Untuk perjanjian kontrak atau Purchase Order dilakukan dengan cara bekerja sama dengan distributor dan menentukan sistem kerja tertentu, serta membicarakan harga. Setelah perjanjian kontrak disepakati, maka perjanjian itu akan segera ditandatangani oleh notaris.
Produk Sirup Strawberry dibagi 2 jenis yaitu sirup encer dibuat dalam 3 kemasan botol isi 650 ml, botol isi 320 ml, dan kemasan cup plastic isi 180 ml. Jenis lain adalah sirup konsentrat atau disebut juga juice atau squash yang dibagi atas 2 kemasan botol isi 320 ml dan botol isi 650 ml. Perbedaan keduanya terletak pada pengolahannya. Cara membuat Sirup Strawberry pekat yaitu memblender buah strawberry, kemudian diberi gula tanpa ada proses penyaringan sehingga sirupnya kental atau pekat. Sirup encer berupa sari buah atau biasa disebut estrak buah yang merupakan air perasan dari buah strawberry kemudian diberi gula, lalu disaring sehingga menjadi sirup cair.
Dalam satu bulan Dede bisa memproduksi semua produk olahan strawberry sebanyak 500 kg – 1 ton. Untuk sirup baik konsentrat (juice/squash) maupun encer, sebulan bisa membuat 6 ribu botol ukuran 320 ml, dan  kurang lebih 4 ribu botol ukuran 650 ml.
Biasanya bahan baku 1 kg stawberry ditambah 3 ons gula pasir bisa menghasilkan 700 ml sirup konsentrat atau sirup pekat yang biasa digunakan untuk membuat 25 gelas sirup strawberry, sedangkan untuk sirup cair dari 1 kg strawberry ditambah 3 ons gula pasir menghasilkan 650 ml yang bisa digunakan untuk membuat 20 gelas sirup strawberry.
Pemasaran. Pada awal usaha, Dede memasarkan produk di daerahnya sendiri, tepatnya di pasar lokal sekitar tempat tinggalnya karena merupakan daerah tujuan wisata petik buah di kebun strawberry.
Saat ini pemasaran produknya  sudah tersebar di Bandung, Cianjur, Cipanas, Puncak, Bogor, Bekasi, Jakarta, Batam, Serang, Banten, Semarang, Surabaya, dan lainnya. Bila ada konsumen yang memesan dari luar kota atau dari luar Jawa bisa melalui e-mail, atau telepon. Dede akan mengirim produk yang dipesan setelah menerima transfer pembayaran dan biaya pengiriman .
Prospek usaha Sirup Strawberry menurut Dede masih besar, karena tidak terlalu banyak kompetitor. ”Kebanyakan produk kompetitor yang ada bukanlah produk natural, jadi itu bukan level produk saya dan harganya pun mereka sangat murah dibanding produk saya, jadi tidak ada masalah di persaingan, tinggal bagaimana usaha yang harus dilakukan supaya masyarakat mengerti bahwa produk saya sangat berkualitas dan natural sehingga pembeli tidak merasa rugi walau harga mahal,” paparnya.
Menjelang Lebaran biasanya  permintaan Sirup Strawberry  meningkat dan untuk tahun ini diperkirakan Dede bisa meningkat sampai 300%. ”Sehingga saya saat ini sedang merenovasi dan memperluas tempat usaha  yang sudah hampir selesai dan 1 Agustus ini mulai produksi lagi. Saya juga akan melakukan inovasi produk baru menjelang Lebaran yaitu dengan mengganti kemasan Sambel Strawberry yang asalnya memakai standing pouch diganti dengan botol desain sendiri,” terangnya. Program pemasaran yang akan dilakukan Dede menjelang Lebaran ini, di antaranya Program All About Strawberry di beberapa Supermarket, Bazaar Lebaran dan lainnya.
Alat dan Bahan Baku. Alat yang digunakan untuk membuat sirup adalah Juicer  yang harganya Rp 15 juta, Spiner untuk memisahkan buah dengan airnya,  seharga Rp 15 juta. Ekstraktor untuk mengambil sari buah dalam kondisi panas,  harganya Rp 10 juta berikut tabung elpiginya. Kohobator, fungsinya sama dengan Ekstraktor, hanya beda bentuknya saja, lebih modern, dan menggunakan tenaga listrik, kemudian   mixer seharga Rp 5 juta, Cup Sealer seharga  Rp 78 juta dengan kapasitas tinggi, satu jam menghasilkan 4.400 cup.  Juga Hand Sealer, untuk mengelem tutup plastik cup secara manual, harganya  Rp 500 ribu. Foot Sealer, fungsinya sama dengan Hand Sealer, hanya saja corongnya lebih besar, harganya Rp 3 juta. Penutup Botol semi otomatis  harganya Rp 4 juta, dan Hot Filling Machine yang berfungsi memansakan sari buah secara otomatis seharga  Rp 22 juta. Alat produksi atau modal kerja ini  bisa dibeli di Bandung yaitu di Komunitas Lingkungan Usaha Kecil (LIK) yang beralamat di Kompleks Kawasan Industi Jl. Soekarno Hatta yang terletak di dekat Pasar Gede Bage, Bandung. Alat produksi bisa juga didapatkan  di Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung. Untuk botol kemasannya menggunakan botol kaca, bisa didapat di pabrik-pabrik di wilayah Tangerang. Sekarang ini, Dede membeli  botol melalui penyalur-penyalur di Bandung.
Untuk membuat aneka produknya, buah strawberry yang dipakai sebagai bahan baku harus mulus, tidak ada bercak hitam/patek, busuk, lembek, kecuali ukuran  bisa saja memakai grade C (sebesar kelereng). Bahan baku strawberry didapat Dede dari Kelompok Tani Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPKS) Alenda di Barutunggul, Rancabali  Bandung yang beranggotakan 96 orang petani.
Selain bahan baku strawberry, dibutuhkan juga bahan lain seperti cabai, bawang merah/putih, garam, penyedap yang diperoleh dari toko/grosir dan pasar di Rancabali Bandung. Yang tak kalah penting adalah gula pasir. Ada 2 merek gula pasir yang digunakan oleh Dede yaitu gula pasir putih impor merek SUJ yang berwarna putih bersih. Hal ini dikarenakan harga gula impor terjangkau dan gula jenis ini dianggap lebih berkualitas daripada gula lokal. Selain itu merek Intimanis yang merupakan gula pasir lokal produksi Lampung. Dede menggunakan 100% gula pasir sebagai pemanis tanpa tambahan bahan lain.
Kendala. Pada awal melakukan pemasaran di daerahnya, Dede mengaku sedikit mengalami kendala soal harga yang terlalu mahal. Kebanyakan konsumen mengacu pada harga sirup yang sudah beredar, padahal bahan bakunya jauh berbeda. Kurangnya modal kerja juga merupakan kendala yang paling utama dalam menjalankan usahanya.
Karyawan. Saat ini Dede dibantu 26 orang karyawan, yang digaji mulai Rp 600 ribu s/d Rp 2,75 juta per bulan. Bagian Produksi yang terdiri atas Bagian Pengolahan dengan gaji Rp 1,2 juta, Bagian Pengemasan Rp 1 juta, Bagian Finishing Rp 1 juta, Bagian Quality Control Rp 1,2 juta, Office Boy Rp 600 ribu, Staff Marketing Rp 1,5 juta, dan Supervisor Marketing Rp 2,75 juta/bulan.
Dalam kurun waktu 1 bulan, untuk membeli bahan baku bisa mencapai Rp 100 juta. Sedangkan bahan-bahan pendukung seperti botol, tutup botol, cup, bungkus plastik, kardus, lakban, dan segel menghabiskan Rp 50 juta. Keuntungan terbesar 40% diperoleh dari penjualan sirup pekat (juice/squash) kemasan botol isi 650 ml, 30% dari sirup encer kemasan botol isi 320 ml, 15 % dari produk sirup encer kemasan cup 180 ml, dan 15% produk lainnya. Dari usahanya ini, untuk semua produk ia bisa memperoleh omset Rp 250 juta per bulan dengan keuntungan 23%.
Rencana  ke Depan. Dede berencana untuk melakukan ekspansi pasar yang lebih luas bahkan mungkin ekspor melihat prospek bagus dari produk Sirup Strawberry, apalagi tempat usahanya baru saja dikunjungi oleh team tenaga ahli dari ASEAN-Japan Centre yang didampingi oleh staf dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional Departemen Perdagangan RI untuk menyeleksi produknya. Apabila lolos seleksi maka ia akan diikut-sertakan pada pameran di Tokyo. Ayu Utami/Cheerli

Sidebar :

Mengurus Merek dan Keunggulan Produk

Semua merek produk Dede diberi nama Sweety. Untuk nama merek produknya Dede mengurus di Dinas Perindustrian Bandung dengan membuat SIUP, membuat NPWP di kantor pajak Kabupaten Bandung, dan untuk serifikat halal diurus di Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat. Produk sudah didaftarkan ke Departemen Kesehatan.
Persyaratan dan jangka waktu untuk mengurus izin usaha berikut biayanya  adalah:
·        Untuk mendapatkan izin dari Dinas Perindustrian harus menyerahkan data lengkap terlebih dahulu. Prosesnya 2 minggu, biaya perizinan Rp 300 ribu.
·        Untuk membuat NPWP harus ada surat keterangan domisili usaha dari Kepala Desa, Ketua RT dan RW setempat, menyerahkan fotocopy KTP dan Kartu Keluarga. Kemudian disurvei. Untuk NPWP ini tidak dipungut biaya.
·        Untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI hanya cukup mengikuti sidang. Tidak dipungut biaya.
·        Untuk mendapatkan izin Depkes harus mengikuti pelatihan, dan lulus pelatihan. Setelah lulus pelatihan akan mendapat sertifikat. Prosesnya agak lama menunggu sekitar 3 minggu, harus menunggu peserta lain, karena 1 kelas harus ada 30 orang peserta. Waktu pelatihan 3 hari dengan biaya Rp 350 ribu.
Keunggulan. Keunggulan Sirup Strawberry produksi Dede dibanding produk lain sejenis adalah bahan alami, sangat murni dan natural. “Kami tidak menggunakan esens atau pewarna dan pemanis buatan, sehingga rasanya jauh lebih nikmat dan segar,” jelas Dede.
Begitu pula daya simpan sirup rata-rata 6 bulan. Untuk membuat sirup tahan lama, menurut Dede harus menggunakan cara proses produksi yang baik (GMP- Good Manufacturing Practicies), dimulai higienis di tempat produksi, menggunakan sarana sanitasi yang benar, bahan baku yang baik, proses yang benar, karyawan yang disiplin dan pengemasan yang baik dan benar. Misalnya untuk proses pengemasan, botol harus disterilkan dengan cara dipanaskan terlebih dahulu dengan uap (proses steaming), kemudian diisi sirup dalam kondisi panas. Tutup botol juga harus dalam kondisi baru. Untuk menghindari udara masuk ke dalam botol (oksidasi) tutup botol harus dikencangkan terlebih dahulu dengan penutup botol semi otomatis baru kemudian disegel.
Setelah tutup botol disegel langsung dimasukkan ke dalam air dingin untuk menghilangkan bakteri. Kemudian, botol-botol tersebut ditiriskan sampai air di luar botol turun semua. Setelah kering langsung dilakukan proses labeling. Proses labeling dilakukan secara manual, labelnya menggunakan sticker yang dibuat di percetakan. Harga stiker label Rp 300 untuk ukuran botol 320 ml, dan Rp 500 untuk ukuran botol 650 ml.

Resep Sirup Strawberry

Untuk 700 ml sirup

Bahan :
-         1 kg buah strawberry
-         3 ons gula pasir
Cara Membuat :
  1. Blender 1 kg strawberry. Kemudian saring, cukup ambil sarinya saja
  2. Panaskan sari strawberry tersebut, dicampur dengan 3 ons gula pasir dengan api kecil, aduk perlahan sampai gula pasir larut.
  3. Setelah gula pasir larut, matikan api
  4. Diamkan sampai suhunya menjadi lebih dingin 80%, kemudian angkat dari panci, lalu masukkan ke botol.
  5. Barulah proses pemasangan label dan proses pengemasan atau packing. Sirup siap dipasarkan

Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi:
Dede Sp
Sweety Strawberry
HP: 081563569072
Telpon: 022-85920604
Jl. Barutunggul RT 03/01 Desa Alamendah kec.Rancabali Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar